Portalborneo.or.id, Samarinda – FIFA Matchday September diwarnai laga Timnas Indonesia kontra Turkmenistan.
Duel Timnas Indonesia vs Turkmenistan, digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/9/2023).
Jelang laga tersebut, Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni angkat bicara mengenai komosisi lini serang skuat Garuda.
Pada laga kontra Turkmenistan, Timnas Indonesia hanya diperkuat tiga striker murni, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, dan Aji Kusuma.
Nahasnya, ketiga pemain ini sama-sama belum mencetak gol di Liga 1 2023/2023.
Namun, tak banyak opsi yang dimiliki Shin Tae Yong untuk lini depan.
Karenanya pilihan ini dianggap masuk akal.
“Kalau buat saya yang paling kurang itu di lini depan, karena stoknya tipis banget. Dimas Drajad itu sebenarnya, terlepas dia cedera, kurang pas dipanggil saat ini,” kata Kusnaeni, dikutip dari CNN.
“Dendy masih lumayan konsisten, meski juga tidak mencetak gol. Kalau dalam situasi seperti ini, yang tipis memang depan,” sambungnya.
Yang bisa menjadi tolok ukur ketajaman striker, yakni catatan gol yang dibuat, namun sejauh ini tidak ada nama ketiganya di daftar top skor Liga 1 2023/2024.
Pemain tersubur Indonesia malah seorang winger, Stefano Lilipaly.
Sejatinya ada satu striker yang cukup menjanjikan dalam hal statistik, yakni Ramadhan Sananta.
Sayang pemain ini lebih dibutuhkan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia U-23 ketibang tim senior.
Untuk lini pertahanan, lelaki yang biasa disapa Bung Kus itu tidak khawatir.
Absennya Elkan Baggott dan Rizky Ridho ke Indonesia U-23 dinilai tak banyak mempengaruhi kualitas pertahanan.
Begitu pula dengan absennya Pratama Arhan yang membela Garuda Muda, baginya tidak jadi kendala.
Saat ini ada Edo Febriansyah yang punya kualitas tak jauh berbeda dengan Arhan.
“Untuk bek kiri memang tersisa Edo. Edo sama Arhan itu kualitasnya sama. Edo memang di klub lebih banyak main ke depan, karena di Persib ada Daisuke Sato, tetapi dasarnya posisi naturalnya bek kiri.”
“Tidak ada Arhan tidak masalah, tidak ada Baggott tidak ada masalah. Masih ada Jordi, ada Fachruddin, terus ada juga tambahan Dewangga. Saya pikir itu cukup,” ujar Kusnaeni.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id).