Sultan Banjar Dukung Rudy Mas’ud: Masyarakat Banjar Kaltim Khawatir Terjadi Perpecahan

Caption: Sultan Banjar, Khairul Saleh.

Caption: Sultan Banjar, Khairul Saleh.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Jelang Pilkada Kalimantan Timur 2024, pasangan calon gubernur Rudy Mas’ud dan Seno Aji kembali menuai kontroversi.

Dukungan sepihak Sultan Banjar terhadap pasangan ini memicu kekhawatiran masyarakat Banjar di Kaltim, yang menilai tindakan tersebut berpotensi memecah belah komunitas.

Sultan Banjar, yang juga merupakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan anggota DPR RI, memberikan dukungan terbuka tanpa berkonsultasi dengan tokoh masyarakat Banjar di Kaltim.

Hal ini dinilai mengancam prinsip netralitas yang dijunjung tinggi oleh komunitas Banjar, terutama Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBBKT).

Berita Lainnya:  Perkuat Basis Dukungan, Rudy-Seno Targetkan 70% Suara di Kukar

H. Rusbandi Masdjahri, salah satu tokoh Banjar terkemuka dan anggota KBBKT, menegaskan bahwa organisasi mereka tetap netral dalam Pilkada Kaltim.

“KBBKT tidak memihak pasangan calon mana pun, baik di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten. Pilihan politik warga Banjar adalah hak individu, tetapi organisasi kami memegang teguh netralitas,” ujarnya.

Keputusan Sultan Banjar ini menjadi sorotan, terutama setelah video dukungannya terhadap Rudy Mas’ud beredar luas.

Tokoh Banjar di Kaltim merasa tindakan tersebut dapat menciptakan perpecahan di antara warga yang seharusnya bersatu meski memiliki pandangan politik yang berbeda.

Berita Lainnya:   Menciptakan Peluang, Laila Fatihah Ajak Masyarakat Berfikir Kreatif untuk Ruang Kerja Mandiri

Subhan Noor, pemuda Banjar asal Samarinda, menyampaikan keprihatinannya.

“Sebagai pemimpin adat, seharusnya Sultan Banjar menjaga netralitas dan tidak membawa komunitas dalam dinamika politik yang kerap memecah belah,” ungkapnya.

Muhammad Abe, pemuda Banjar lainnya, turut menyuarakan pandangan serupa. Ia menilai dukungan Sultan Banjar seharusnya diberikan atas nama pribadi, tanpa melibatkan atribut kesultanan.

“Jika ingin mendukung, sebaiknya sebagai politisi PAN, bukan sebagai Sultan Banjar,” tegas Abe.

Masyarakat Banjar berharap Pilkada Kaltim berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya konflik internal yang memecah belah. Mereka menegaskan pentingnya kebebasan memilih dan menjaga persatuan dalam menghadapi pesta demokrasi ini.

Berita Lainnya:  Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kukar Sepakat Tolak Revisi UU Pilkada

“Kami ingin Pilkada yang damai, dan pemimpin terpilih yang peduli dengan Kalimantan Timur serta kesejahteraan seluruh masyarakatnya,” tutup Subhan.

Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC

...

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait

.