Portalborneo.id, Samarinda – Gelapnya sejumlah ruas jalan di wilayah Palaran, Samarinda, kembali menjadi sorotan. Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, mendesak Pemerintah Kota untuk segera turun tangan mengatasi minimnya penerangan jalan umum (PJU) yang dikhawatirkan memicu kecelakaan hingga tindak kriminal.
Menurut Samri, kondisi ini sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat. Jalan-jalan yang gelap tak hanya membuat pengendara kesulitan saat melintas, tapi juga membuka celah bagi aksi kejahatan.
“Setiap malam warga melintas dengan rasa cemas. Banyak yang takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti begal atau kecelakaan karena jalan berlubang yang tak terlihat,” ujar Samri, saat ditemui usai rapat komisi di Gedung DPRD Samarinda.
Ia menilai, keberadaan lampu jalan bukan sekadar fasilitas, melainkan kebutuhan dasar masyarakat yang seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan kota.
“Ini soal hak dasar warga untuk merasa aman di ruang publik. Pemerintah tidak boleh abai. Jangan tunggu ada korban baru bertindak,” tegasnya.
Palaran, menurutnya, merupakan jalur strategis yang banyak dilintasi kendaraan berat dan pengguna jalan dari luar kota. Namun sayangnya, belum semua titik mendapat perhatian dalam hal penerangan.
“Sudah banyak laporan dari warga. Mereka bilang setiap malam harus ekstra hati-hati karena minimnya penerangan. Kalau seperti ini terus, rawan terjadi kriminalitas,” lanjut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Samri meminta Pemkot segera mengalokasikan anggaran untuk pengadaan dan perawatan PJU, khususnya di kawasan yang sudah terpetakan rawan.
“Harus ada pemetaan oleh Dinas Perhubungan atau dinas terkait. Tidak bisa asal pasang, tapi harus tepat sasaran. Daerah-daerah rawan harus jadi prioritas,” kata dia.
Ia juga berharap pengadaan lampu jalan bisa dimasukkan dalam rencana anggaran tahun berjalan agar penanganan bisa segera dilakukan.
“Kalau dibiarkan berlarut-larut, kita khawatir kejadian tak diinginkan bisa terjadi kapan saja,” ucapnya.
Sebagai penutup, Samri kembali mengingatkan pentingnya langkah konkret dari Pemkot. “Warga sudah cukup bersabar. Sekarang saatnya pemerintah menjawab keresahan mereka dengan tindakan nyata,” pungkasnya. (Adv)