PORTALBORNEO.OR.ID, TENGGARONG – Menyambut era pemulihan ekonomi pascapandemi, Kecamatan Samboja tengah mematangkan rencana pembangunan kawasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terpadu di wilayah Kuala Samboja. Proyek ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi berbasis masyarakat sekaligus ruang sosial yang dinamis.
Camat Samboja, Damsik, menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) telah menyediakan lahan khusus untuk mewujudkan sentra UMKM tersebut. “Lahannya sudah tersedia, saat ini kami fokus mengupayakan anggaran dan dukungan dari berbagai instansi terkait agar segera terealisasi,” katanya, Jumat (8/8/2025).
Sentra UMKM ini dirancang dengan konsep terbuka dan multifungsi, terinspirasi dari keberhasilan kawasan Titik Nol Tenggarong yang menjadi pusat kreativitas dan interaksi masyarakat. Nantinya, kawasan ini akan menggabungkan aktivitas jual beli produk lokal dengan ruang publik yang memfasilitasi ekspresi dan komunikasi warga.
“Kami ingin Kuala Samboja tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tapi juga sebagai ruang bagi warga menyalurkan kreativitas dan membangun jejaring sosial,” tambah Damsik.
Penguatan UMKM menjadi fokus utama karena sektor ini terbukti tahan banting menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Dengan adanya fasilitas yang memadai, pelaku usaha kecil diharapkan bisa memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produknya.
Rencana pembangunan sentra ini juga mendapat perhatian dari Wakil Bupati Kukar yang mendukung agar proyek tersebut masuk prioritas dalam Musrenbang tingkat kabupaten. Damsik optimistis kawasan ini akan berkembang menjadi pusat ekonomi baru yang hidup sepanjang hari dan malam.
“Kami membayangkan Kuala Samboja sebagai simpul ekonomi yang ramah, modern, dan nyaman bagi masyarakat pesisir Kukar,” tutup Damsik.
Dengan desain menarik dan fasilitas lengkap, sentra UMKM Kuala Samboja siap menjadi investasi sosial-ekonomi jangka panjang yang mengangkat kesejahteraan masyarakat setempat. (Adv)