PORTALBORNEO.OR.ID, TENGGARONG – Kecamatan Kota Bangun Darat di Kutai Kartanegara semakin fokus mempercepat pembangunan infrastruktur jalan sebagai kunci utama meningkatkan konektivitas antarwilayah. Pembangunan ini tidak hanya untuk memperbaiki akses, tetapi juga sebagai fondasi vital menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa.
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menegaskan bahwa jalan yang layak merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar kehidupan masyarakat berjalan lancar. “Kami ingin memastikan setiap desa terhubung tanpa hambatan. Jalan adalah urat nadi ekonomi dan pelayanan publik,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).
Salah satu proyek utama adalah pembangunan jalan sepanjang 1 kilometer yang menghubungkan Desa Sedulang dan Kedang Ipil. Meski saat ini pekerjaan harus tertunda akibat keterbatasan anggaran, Julkifli memastikan proyek tersebut akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2026.
Selain itu, proyek pembangunan jalan sepanjang 5,5 kilometer dari Kantor Camat menuju Desa Wonosari juga tengah menjadi prioritas, menghubungkan kawasan padat penduduk seperti Kota Bangun 1, 2, dan 3. Proyek ini mendapatkan perhatian khusus dari Bupati Kukar dan Dinas Pekerjaan Umum dengan target penyelesaian pada 2026.
“Ini bukan sekadar pembangunan jalan biasa, melainkan program konektivitas utama yang akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat,” kata Julkifli.
Peningkatan infrastruktur jalan ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas warga, memudahkan distribusi hasil pertanian, serta akses pendidikan dan kesehatan. Julkifli optimistis, terbukanya akses akan memicu pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan.
Selain proyek berjalan, Kecamatan Kota Bangun Darat juga telah mengajukan sejumlah prioritas pembangunan baru, seperti Jalan Sukabumi–Kedang Ipil–Wonosari, Jalan Sahari Nadi–Benua Baru–Ketapang, serta jalur strategis Kota Bangun 3–Wonosari sepanjang 4 kilometer.
“Kami berharap tidak ada lagi kendala anggaran agar pembangunan dapat terus berlanjut demi kemajuan bersama,” tutup Julkifli. (Adv)