PORTALBORNEO.OR.ID, TENGGARONG – Ketersediaan air menjadi kunci utama pertanian produktif di Desa Kerta Buana, Kecamatan Kutai Kartanegara. Pemerintah desa menjawab tantangan ini dengan membangun sumur bor baru yang diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani setempat.
Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Basuki, mengatakan bahwa infrastruktur ini merupakan jawaban atas kesulitan pasokan air yang selama ini menjadi kendala utama pertanian, terutama pada musim kemarau.
“Dengan sumur bor ini, petani kami kini memiliki sumber air yang lebih andal. Kami sangat bersyukur karena harapan masyarakat untuk meningkatkan hasil panen semakin dekat terwujud,” kata Dewa Basuki, Kamis (29/5/2025).
Potensi pertanian desa yang besar selama ini belum optimal karena keterbatasan air. Kini, dengan adanya sumur bor dan perbaikan jalan usaha tani, intensitas tanam diproyeksikan naik dari dua menjadi tiga kali setahun, yang tentu berdampak langsung pada peningkatan produksi dan pendapatan petani.
Petani lokal, Nyoman Sudiarta, menyambut baik pembangunan ini. Ia menyebutkan bahwa selama ini harus bergantung pada sumur dangkal dan menyewa pompa air saat musim kemarau, sehingga biaya produksi membengkak.
“Sekarang dengan sumur bor, kami bisa lebih leluasa menanam tanpa khawatir kekeringan. Ini sangat membantu menekan biaya dan memperbaiki hasil panen,” ujarnya.
Pemerintah desa juga berkomitmen melakukan pendampingan teknis melalui penyuluh pertanian agar pemanfaatan sumber air baru ini lebih efisien dan berkelanjutan.
“Sumur bor ini bukan hanya proyek fisik, tapi harapan baru bagi pertanian desa yang lebih maju dan mandiri,” tegas Dewa Basuki.
Pembangunan sumur bor Desa Kerta Buana diharapkan menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun sistem pertanian yang tangguh dan produktif.