Portalborneo.or.id, Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, dengan tegas menggarisbawahi pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia yang begitu kaya, salah satunya adalah budaya batik.
Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan bahwa batik adalah bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia, yang tidak dapat ditemukan di negara lain.
Muhammad Samsun menekankan perlunya cinta terhadap budaya Indonesia, khususnya batik, sebagai tindakan konkret dalam pelestariannya.
Salah satu upaya konkret yang diambil oleh pemerintah adalah pengeluaran ketentuan tentang Hari Batik.
“Ini merupakan langkah penting untuk mempromosikan penggunaan batik sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia,” kata Samsun.
Berangkat dari itu, bagi Samsun karya Batik yang diperingati setiap 2 Oktober juga bukan hanya perayaan, tetapi juga sebuah pengingat tentang pentingnya melestarikan budaya ini.
Di Kalimantan Timur, kearifan lokal sangat penting, dan budaya batik adalah salah satu aspek penting dari identitas lokal.
Menurut Muhammad Samsun, tidak hanya dalam kata-kata, batik memiliki tempat istimewa dalam hati masyarakat Indonesia.
Mengulas lebih dalam, Batik merupakan hasil karya bangsa Indonesia yang menggabungkan seni dan teknologi. Batik Indonesia telah mencapai tingkat keahlian yang tak tertandingi, baik dalam desain/motif maupun prosesnya. Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tersendiri, yang terus digali dari berbagai adat istiadat dan budaya di seluruh Indonesia.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak atau pola. Motif batik adalah perpaduan garis, bentuk, dan isen yang membentuk kesatuan unik dalam setiap kain batik. Motif-motif ini bisa mencakup hewan, manusia, geometris, dan berbagai motif lainnya. Batik juga sering digunakan untuk menunjukkan status seseorang, sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi turun-menurun.
Digarisbahwahi Samsun bahwasannya penting juga pendidikan kepada pemuda tentang nilai budaya ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam, pemuda bisa menjadi pelopor dalam melestarikan dan mempromosikan budaya batik.
Meskipun beberapa orang mungkin khawatir tentang harga batik yang cukup tinggi, Samsun menilai langkah-langkah untuk memasukkan batik dalam aktivitas sehari-hari seperti pemakaian dalam media, bahkan sebagai hijab batik, bisa menjadi cara yang efektif untuk mempopulerkannya.
Melihat perkembangannya di Bumi Etam, secara umum Samsun menilai para pemuda telah menunjukkan minat besar dalam mendukung budaya batik ini, dan dengan upaya bersama, batik bisa menjadi bagian yang lebih kuat dalam identitas budaya Indonesia, serta menarik perhatian dunia.
(ADV/DPRD/FRC/22).