Samarinda – Rencana pembangunan jalan lingkar di Kota Bontang kembali mengemuka sebagai proyek strategis dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Bontang.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, menegaskan komitmennya untuk mengawal proyek tersebut agar dapat dimasukkan dalam dokumen perencanaan jangka menengah daerah. Menurutnya, penguatan posisi proyek dalam RPJMD akan membuka peluang dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami di DPRD siap mengawal anggaran melalui Badan Anggaran jika proyek ini sudah menjadi bagian dari RPJMD Kota Bontang. Ini langkah penting agar pembangunan jalan lingkar tidak sekadar menjadi wacana,” ujar Agusriansyah, Senin (19/5/2025).
Rencana pembangunan mencakup dua jalur utama, yakni penghubung Kelurahan Tanjung Laut Indah–Bontang Kuala, serta Selambai Loktuan menuju kawasan Tanjung Limau. Kedua jalur ini dinilai krusial dalam memperkuat sistem transportasi dan mengurangi kepadatan lalu lintas di pusat kota.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang telah menyiapkan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) sebagai langkah awal. Total panjang jalan lingkar dari Tanjung Laut Indah ke Bontang Kuala mencapai 2,8 kilometer, dengan kebutuhan lahan sekitar 5,5 hektare dan estimasi anggaran sekitar Rp17 miliar.
“Infrastruktur ini bisa menjadi pemantik ekonomi baru. Potensi PAD dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan tumbuh jika akses jalan mendukung,” tambah Agusriansyah.
Pemerintah Kota Bontang menyambut baik dukungan legislatif dan menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan proyek jalan lingkar dalam dokumen resmi perencanaan pembangunan. Kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh dari DPRD Kaltim diharapkan mempercepat proses realisasi, sekaligus menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan aksesibilitas dan pemerataan pembangunan.
Tim REdaksi (Adv 59/Fr)
