Portalborneo.or.id, Samarinda – Koordinator Penerus Negeri Kaltim, Adnan Faridhan, memperingatkan tentang urgensi penyuluhan dalam pencegahan risiko stunting yang masih mengancam anak-anak Indonesia.
Dalam pernyataannya, Adnan mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 21% anak Indonesia mengalami stunting, sebuah kondisi yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan intelektual mereka.
Program pencegahan stunting dianggap sebagai langkah krusial untuk mencapai visi Indonesia emas pada tahun 2045.
Adnan menjelaskan bahwa anak-anak yang saat ini berusia 1 tahun akan menjadi pemimpin bangsa pada usia 21 tahun. Oleh karena itu, dia mendukung program dari paslon Prabowo Gibran yang mencakup pemberian makan siang dan susu gratis kepada anak-anak sebagai langkah konkret untuk memajukan bangsa.

Adnan Faridhan memberikan contoh Jepang sebagai negara yang berhasil bangkit setelah mengalami stunting.
“Jepang melaksanakan program serupa dengan memberikan makan siang gratis dan gizi yang baik kepada anak-anak, yang pada akhirnya membawa negara tersebut menjadi salah satu pemimpin dunia dalam teknologi dan etos kerja,” tuturnya.
Koordinator Penerus Negeri Kaltim menekankan pentingnya mendukung program pemerintah, terutama dari paslon Prabowo Gibran, untuk mewujudkan Indonesia emas.
Dia menyoroti implementasi program di sekolah-sekolah dengan memberikan makan siang dan susu gratis.
“Hal ini bukanlah masalah sepele, melainkan investasi nyata dalam kesejahteraan anak-anak dan masa depan bangsa,” tegas Adnan.
Dalam upayanya untuk menyadarkan masyarakat, Adnan menyoroti kurangnya pemahaman tentang risiko stunting dan perlunya gizi yang baik.
Dia menegaskan bahwa stunting bukanlah penyakit tetapi dapat diperbaiki melalui nutrisi yang cukup.
Adnan mengajak masyarakat untuk mendukung program pencegahan stunting dan memahami peran penting gizi yang baik dalam membentuk generasi yang sehat dan tangguh untuk masa depan Indonesia.
“Dengan program makan siang gratis dan susu gratis, di situlah pemerintah jemput bola di sekolah-sekolah supaya nanti tahun 2045 mereka menjadi anak-anak yang berkecukupan gizinya,” sambung Adnan sembari meyakinkan masyarakat untuk mendukung program Paslon Prabowo-Gibran jika terpilih.
Berangkat dari ini, Adnan mengaku bersyukur karena dengan giatnya dilakukan penyuluhan berkaitan resiko stunting dan program Paslon Prabowo-Gibran, masyarakat mulai sadar bahwa saat ini mungkin anak-anak mereka terkena stunting dan itu tetap bisa diperbaiki lewat gizi-gizi yang baik.
Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC