Samarinda – Panitia Kongres ke-39 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) melakukan audiensi resmi dengan Gubernur Kalimantan Timur, Bapak H. Rudy Masúd S.E.,M.E dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak Ir. H. Seno Aji, M.Si, dalam rangka mematangkan persiapan pelaksanaan Kongres GMKI yang akan digelar di Kota Samarinda pada 16–21 Mei 2025 mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Kongres, Dr. Yulianus Henock Sumual, SH., M.Si, yang juga merupakan Senator DPD RI dapil Kaltim, menyampaikan bahwa Kongres GMKI ke-39 akan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta dari 120 cabang GMKI se-Indonesia.
Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam menyukseskan agenda nasional mahasiswa ini, yang akan membawa semangat kebangsaan dan kontribusi pemuda dalam pembangunan daerah dan nasional.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyampaikan komitmennya untuk mendukung penuh penyelenggaraan Kongres.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, termasuk gedung Samarinda Convention Hall yang rencananya akan digunakan sebagai lokasi utama persidangan Kongres GMKI,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam pertemuan terpisah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk mendukung kegiatan mahasiswa.
“Tidak ada kata ragu untuk mendukung kegiatan mahasiswa. Apalagi GMKI adalah organisasi yang aktif dan kontributif. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan membantu semaksimal mungkin,” ujarnya.
Kongres ke-39 GMKI diharapkan menjadi momentum penting untuk konsolidasi gerakan mahasiswa Kristen Indonesia dalam merespons isu-isu strategis bangsa, memperkuat jejaring antar cabang, dan memberikan masukan konstruktif terhadap pembangunan, termasuk peran strategis Kalimantan Timur sebagai bagian dari wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Panitia optimis bahwa Kongres GMKI kali ini akan berlangsung sukses dan membawa dampak positif bagi generasi muda serta masyarakat di Bumi Etam.
Tim Redaksi
