Portalborneo.or.id, Samarinda – Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi sorotan dengan pendekatan inovatif dalam menggabungkan sektor pertanian dan peternakan. Dengan fokus pada pertanian pangan dan ternak kambing, desa ini menonjolkan potensi pertaniannya yang luas, mencakup 400 hektar sawah yang sebagian besar dikelola oleh kelompok tani milenial.
Kelompok tani milenial di Desa Margahayu, yang mayoritas berusia di bawah 40 tahun, telah menerapkan teknologi pertanian modern. Mereka menggunakan alat permesinan pertanian (alsintan), memanfaatkan pupuk organik, dan mengelola air dengan efisien. Dukungan dari Dinas Pertanian Kukar melalui pelatihan telah memberikan dorongan positif, dan hasil pertanian mereka menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan.
Selain sektor pertanian, desa ini juga menonjolkan usaha ternak kambing. Satu kelompok tani di RT 15 berhasil mengelola ternak kambing tidak hanya untuk daging, tetapi juga memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk organik. Desa Margahayu berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kukar untuk mengembangkan pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.
“Awalnya ada 11 ekor kambing, tapi sekarang sudah berkembang menjadi puluhan. Kotoran kambing diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman. Jadi, ternak kambing ini memberikan manfaat ganda,” ujar Kepala Desa Margahayu, Rusdi.
Pendekatan inovatif Desa Margahayu dengan memadukan pertanian modern dan peternakan kambing tidak hanya membawa dampak positif pada kesejahteraan warga desa tetapi juga menjadi langkah menuju masa depan yang lebih modern dan berkelanjutan.
(adv)