Samarinda – Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, menggelar pelantikan serta pelatihan saksi untuk wilayah Kota Samarinda di Plenary Sempaja, Samarinda, Sabtu (9/11/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 1.400 saksi yang akan bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) se-Kota Samarinda, termasuk para koordinator tingkat kelurahan, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan perwakilan dari KPU Kabupaten/Kota.
Wakil Ketua Tim Pemenangan, Sudarno, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan saksi agar memahami tugas-tugas mereka dalam mendukung kemenangan pasangan Rudy-Seno di Pilkada Kaltim 2024.
“Hari ini dilakukan pelatihan saksi kurang lebih 1.400 orang untuk saksi se-Kota Samarinda. Mereka akan bertugas di TPS, serta sebagai koordinator tingkat kelurahan dan saksi di PPK serta KPU kabupaten/kota untuk mendukung pasangan Rudy-Seno,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sudarno menegaskan bahwa saksi tidak hanya berperan dalam pengawasan proses pemungutan suara, tetapi juga akan menjadi perekrut pemilih di TPS masing-masing.
“Selain sebagai saksi, mereka juga bertugas untuk merekrut pemilih di TPS masing-masing. Kami menargetkan 250-300 pemilih per TPS di Samarinda untuk memilih pasangan Rudy-Seno,” tambahnya.
Sudarno mengungkapkan keyakinannya bahwa pasangan Rudy-Seno dapat meraih kemenangan signifikan di Kota Samarinda.
Menurutnya, dengan dukungan dari 13 partai koalisi, 34 anggota DPRD Kota Samarinda, dan 44 anggota DPRD Provinsi Kaltim, ia optimistis dapat mencapai target perolehan suara sebesar 70 persen di Samarinda.
“Kami menargetkan kemenangan besar, di atas 65-70 persen di Samarinda. Dengan dukungan penuh dari koalisi partai serta para anggota DPRD di tingkat kota dan provinsi, kami yakin tidak ada ruang yang membuat kami kalah,” ujar Sudarno.
Cagub Kaltim Rudy Mas’ud yang hadir bersama istrinya, turut memberikan arahan khusus kepada para saksi.
Dalam kesempatannya, Rudy menyampaikan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama proses pemungutan suara, khususnya di waktu-waktu rentan.
“Dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) ini, kami berikan pelatihan dan teknis tentang pengawasan di TPS pada tanggal 27 November mendatang di seluruh TPS di Kota Samarinda, yang jumlahnya sekitar 1.400 TPS. Seluruh saksi kami wajib waspada di waktu-waktu tertentu, seperti saat waktu istirahat, sholat, dan makan (ishoma),” ungkap Rudy.
Ia menambahkan bahwa seluruh saksi harus memperhatikan papan plano dan hasil perolehan suara di TPS masing-masing untuk menjaga akurasi dan mencegah potensi kecurangan.
“Pastikan tidak ada TPS yang ditinggalkan pada waktu-waktu rentan tersebut, dan kontrol ketat pada papan plano serta hasil perolehan suara di setiap TPS. Dengan begitu, kita bisa memastikan kemenangan dengan aman dan sesuai harapan,” kata Rudy.(*)