PORTALBORNEO.OR.ID, TENGGARONG – Warga Desa Liang Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar), masih harus berjuang melawan keterisolasian akibat minimnya akses jalan yang layak. Jalur utama yang dulu menjadi nadi pergerakan warga, Jalan Awang Long di pinggiran sungai, kini tak lagi bisa digunakan karena rusak parah dan terputus.
Kepala Desa Liang Ulu, Mulyadi, mengatakan kondisi ini berdampak luas, mulai dari sulitnya akses pendidikan, kesehatan, hingga distribusi hasil pertanian. Akibatnya, masyarakat terpaksa menggunakan jalur alternatif yang jauh memutar, dengan biaya transportasi yang lebih tinggi.
“Kami sangat berharap jalan penghubung ke Kota Bangun Ilir bisa dibangun. Ini kebutuhan mendesak karena tanpa akses layak, aktivitas warga sangat terganggu,” ujarnya, Sabtu (19/4/2025).
Mulyadi menjelaskan, hambatan infrastruktur ini membuat petani dan pedagang lokal kesulitan memasarkan hasil bumi. Biaya distribusi yang besar menekan harga jual dan mengurangi daya saing.
Menurutnya, pemerintah desa telah berulang kali mengajukan pembangunan jalan ini, namun realisasinya tak kunjung terwujud. Tahun ini, pihaknya kembali mengusulkan agar proyek tersebut masuk dalam prioritas anggaran Pemkab Kukar tahun 2026.
“Jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi kunci membuka keterisolasian dan menggerakkan ekonomi warga,” tegas Mulyadi.