Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menegaskan dukungan lembaganya terhadap program pendidikan gratis (Gratispol) yang diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Rudy-Seno. Program ini bertujuan memberikan kesempatan pendidikan bagi masyarakat Kaltim, terutama mereka yang kurang mampu.
“DPRD mendukung penuh program ini. Namun, kita harus beri ruang untuk berjalan lebih dulu agar bisa dievaluasi lebih akurat,” ujar Ananda dalam rapat gabungan Komisi DPRD Kaltim pada Senin (5/5/2025).
Gratispol mencakup beasiswa pendidikan dengan persyaratan usia maksimal, yakni 21 tahun untuk S1, 35 tahun untuk S2, dan 40 tahun untuk S3. Meskipun mendapat sambutan positif, program ini juga menuai kritik terkait batasan usia yang dinilai membatasi akses pendidikan bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang doktoral.
Ananda menilai bahwa meskipun program ini patut diapresiasi, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan dengan kebutuhan masyarakat. Ia juga menambahkan bahwa saat ini proses penganggaran tengah dibahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dengan efisiensi anggaran menjadi salah satu fokus utama.
“Kami akan terus mengawal program ini. Jika ada yang kurang atau perlu diperbaiki, kita akan bahas lagi,” tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari DPRD, Gratispol dipandang sebagai langkah strategis yang memiliki dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kaltim. Program ini bukan hanya sekadar janji politik, tetapi investasi masa depan yang nyata bagi anak-anak Kaltim.
Tim Redaksi (Adv 5/Rsk)