Portalborneo.or.id, Samarinda – Agiel Suwarno, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, menyampaikan harapannya agar PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim Kaltara (Bankaltimtara) memperluas program kredit tanpa bunga melawan rentenir ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
“Komisi II telah menyetujui penambahan modal sebesar Rp3,5 triliun untuk Bankaltimtara. Oleh karena itu, diharapkan Bankaltimtara dapat menerapkan program kredit tanpa bunga sebagaimana yang telah diterapkan di Samarinda dan Kutai Kartanegara,” ungkap Agiel dalam wawancara di Berau pada hari Senin.
Agiel menekankan manfaat signifikan dari program kredit tanpa bunga ini bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan modal usaha tanpa beban bunga tinggi.
Ia menyatakan bahwa program ini dapat menjadi langkah penting dalam memperkokoh ekonomi Kalimantan Timur, terutama di tengah pembangunan ibu kota negara di Kalimantan.
“Kita berharap ekonomi Kalimantan Timur dapat diperkuat, tidak hanya dengan mendukung korporasi besar, tetapi juga dengan mendorong pertumbuhan UMKM, terutama yang terkait dengan pembangunan ibu kota negara. Dengan begitu, aliran uang menjadi lebih transparan,” tambahnya.
Agiel mengutip keberhasilan program serupa seperti “Kredit Bertuah” di Samarinda dan “Kredit Kukar Idaman” di Kutai Kartanegara sebagai contoh. Ia berharap program serupa dapat diperluas ke sepuluh kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur.
“Di Kutai Timur, Berau, Bontang, saat ini belum ada kredit tanpa bunga. Padahal, di sana pertumbuhan ekonomi didukung oleh pertambangan dan perkebunan yang cukup besar. UMKM perlu memenuhi kebutuhan di perkebunan dan pertambangan tersebut. Tenaga kerja banyak, dan kebutuhan pokok lainnya luar biasa,” tuturnya.
Agiel menegaskan pentingnya Bankaltimtara mendukung pengusaha kecil yang membutuhkan peralatan usaha, seperti percetakan, dengan memberikan kredit tanpa bunga atau bunga rendah.
“Dengan penyertaan modal baru, Bankaltimtara diharapkan tidak hanya mendukung korporasi besar, tetapi juga dapat mengembangkan fasilitas untuk UMKM. Ini akan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kalimantan Timur,” pungkas Agiel.
(ADV/dprd/frc/167)