Samarinda – Kondisi jalan rusak di kawasan Samarinda Seberang kian memprihatinkan. Warga mengeluhkan dua titik utama, Jalan Cipto Mangunkusumo dan Jalan Bung Tomo, yang sejak lama tak kunjung diperbaiki. Lubang besar dan permukaan jalan yang bergelombang kini menjadi ancaman serius, terutama saat hujan deras mengguyur.
“Bukan cuma rusak, tapi sangat membahayakan. Saat malam atau hujan, lubang-lubangnya tidak kelihatan. Banyak pengendara motor jatuh,” ujar Yudi, warga RT 06 Kelurahan Simpang Pasir, Jumat (10/5/2025).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyatakan komitmennya untuk mengawal aspirasi warga. Politisi muda dari PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa isu infrastruktur, terutama jalan yang berdampak langsung ke masyarakat, menjadi perhatian serius DPRD.
Jalan tersebut merupakan akses vital penghubung ke pusat kota dan aktivitas ekonomi warga. Kondisi ini tidak hanya merugikan pengguna jalan, tapi juga menghambat laju distribusi barang dan mobilitas pelajar.
Warga mengaku sudah beberapa kali melapor ke pihak kelurahan dan kecamatan, namun belum ada tindak lanjut nyata. Bahkan, inisiatif tambal sulam mandiri oleh warga sekitar pun tak lagi cukup untuk memperbaiki kondisi jalan yang makin parah.
“Kami tidak minta jalan tol, cukup jalan yang layak dan aman,” tambah warga lainnya.
Pihak kelurahan mengakui laporan sudah diteruskan ke instansi teknis di tingkat kota, namun terbentur anggaran dan skala prioritas.
Sementara itu, tekanan publik terhadap pemerintah daerah terus meningkat. Banyak warga mendesak agar DPRD dan dinas terkait segera turun tangan, mengingat kerusakan jalan ini sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Tim Redaksi (Adv 6/Rsk)
