Samarinda – Lembaga Pengembangan Kreativitas Remaja (LPKR) Kaltim mengadakan seminar pendidikan politik dini di Hotel Fugo Samarinda pada Minggu (17/11/2024).
Kegiatan ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur dengan tema “Pentingnya Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula, Khususnya Mahasiswa dan Generasi Muda.”
Ketua Panitia Pelaksana, Wiwik Dwi Retnowati, menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik generasi muda, khususnya pemilih pemula.
“Ini bisa menjadi motivasi dan role model bagi generasi muda. Harapannya, ilmu yang didapatkan bisa dibagikan sebagai pengetahuan tentang hak dan kewajiban dalam pendidikan politik. Kalian adalah penerus tongkat estafet pembangunan bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujar Wiwik.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, akademisi, serta mantan anggota DPRD Kaltim, Rusman Yakub.
Sebanyak 120 peserta, yang didominasi oleh mahasiswa, tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
Rusman Yakub dalam pemaparannya menyoroti pentingnya peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Salah satu indikator demokrasi yang berkualitas adalah partisipasi pemilih di atas 70 persen. Kesadaran politik yang tinggi di kalangan publik adalah cita-cita bersama. Untuk itu, organisasi masyarakat harus berperan aktif memberikan pendidikan politik kepada generasi muda, terutama Gen Z, yang kini mendominasi sekitar 40 persen total pemilih,” ungkap Rusman.
Ia juga mengingatkan bahwa rendahnya partisipasi politik, seperti kecenderungan golput, dapat membahayakan demokrasi.
“Perlu ada upaya masif untuk meningkatkan kesadaran politik, terutama bagi Gen Z, agar partisipasi dalam pemilu mendekati atau bahkan melampaui 60 persen,” tambahnya.
Rusman juga menekankan pentingnya pemberantasan politik transaksional dan penegakan hukum pemilu yang tegas.
“Praktik curang dalam pemilu harus diatasi. Penegakan hukum pemilu harus dilakukan secara konsisten, dari penyelenggara hingga aparat hukum, demi terciptanya demokrasi yang bersih,” tegasnya.
Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong generasi muda lebih aktif dalam dunia politik, sekaligus meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.(*)