Peluncuran Buku Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih di Universitas Mulawarman

Caption: Suasana bedah Buku Peluncuran Buku Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih di Universitas Mulawarman

Caption: Suasana bedah Buku Peluncuran Buku Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih di Universitas Mulawarman

Portalborneo.or.id, Samarinda – Universitas Mulawarman menjadi saksi peluncuran buku Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih karya Ir. H. Izedrik Emir Moeis, MSc.

Buku ini dibedah dalam sebuah acara yang berlangsung di Ruang Teater Lantai 3 Gedung Prof Masjaya, yang dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, serta para tokoh masyarakat Kalimantan Timur.

Buku ini mengangkat kisah perjuangan para pemuda Kalimantan Timur yang berperan penting dalam proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Melalui pendekatan diplomasi, pemuda-pemuda Kaltim saat itu mampu berkontribusi secara signifikan dalam perjuangan nasional, meskipun tidak terlibat langsung dalam pertempuran fisik.

Berita Lainnya:  World Water Forum ke-10 di Bali, Andi Harun Komitmen Fokus Pembangunan IKN dan Manajemen Air

Ir. H. Izedrik Emir Moeis, MSc. atau yang sering disapa dengan nama Emir Moeis menjelaskan bahwa buku ini adalah upaya untuk menekankan pentingnya generasi muda Kaltim memahami sejarah lokal mereka, serta peran yang telah dimainkan oleh pendahulu mereka dalam sejarah bangsa.

Dalam kesempatannya, Emir Moeis yang juga merupakan anak kandung dari Inche Abdoel Moeis tersebut, menegaskan bahwa Kalimantan Timur bukan hanya dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, tetapi juga memiliki sejarah panjang dalam kontribusinya terhadap pembentukan republik ini.

Ia menggarisbawahi bahwa para pemuda Kaltim telah berani mengangkat suara mereka di kancah internasional, terutama dalam menentang agresi militer Belanda pasca-kemerdekaan.

Berita Lainnya:  Ely Sorot Angka Kemiskinan Kutai Kartanegara, Minta Pemerintah Mendata Ulang

“Suara mereka yang vokal akhirnya diakui oleh komunitas internasional, yang berujung pada penghentian agresi militer oleh Belanda,” kata Emir Moeis.

Selain itu, Emir Moeis juga mengusulkan gagasan untuk menamai Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru dengan nama “Soekarnopura” atau “Soekarno Nusantara.”

Menurutnya, nama ini akan menjadi bentuk penghormatan kepada Soekarno, Bapak Proklamator yang diakui oleh seluruh rakyat Indonesia.

“Nama ini lebih cocok daripada nama lain yang diusulkan, mengingat peran Soekarno dalam sejarah bangsa ini,” terangnya.

Buku Inche Abdoel Moeis: Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa, khususnya kontribusi Kalimantan Timur.

Berita Lainnya:  7 Tempat Wisata Religi di Samarinda, Bukti Kota Tepian Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Toleransi

Emir Moeis juga mengisyaratkan bahwa buku ini mungkin akan diikuti oleh karya-karya lain yang membahas ideologi dan ajaran Soekarno, yang masih relevan hingga saat ini.

“Peluncuran buku ini menandai pentingnya sejarah lokal dalam membentuk identitas dan semangat kebangsaan, serta mengingatkan bahwa setiap daerah memiliki peran dan kontribusi dalam perjalanan panjang menuju kemerdekaan Indonesia,” tandasnya.

Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC

 

...

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait

.