Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperkenalkan Program Gratispol sebagai inovasi di bidang pendidikan tinggi dalam ajang New South Wales (NSW) International Education Summit 2025 di Jakarta.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, mewakili pemprov dalam forum internasional tersebut. Ia menyampaikan bahwa Program Gratispol merupakan bentuk komitmen daerah untuk memperluas akses kuliah bagi generasi muda.
“Melalui Program Gratispol, seluruh pemuda Kaltim usia 19 hingga 20 tahun bisa kuliah gratis di perguruan tinggi, institut, atau akademi selama delapan semester. Semua biaya ditanggung pemerintah daerah,” jelas Sri Wahyuni.
Selain itu, Pemprov Kaltim juga menyediakan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi yang ingin melanjutkan studi ke kampus unggulan nasional maupun internasional.
Upaya ini turut didukung oleh perguruan tinggi di Kaltim, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), yang telah membuka program internasional seperti student exchange, dual degree dengan University of Adelaide, serta program kursus musim panas (summer school).
Tak hanya Unmul, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan STIE Nusantara Sangatta juga menghadirkan program joint degree, short course, dan mobilitas internasional bagi mahasiswa asing.
Sri Wahyuni menegaskan, berbagai inisiatif ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing pendidikan tinggi di Kalimantan Timur secara global.
“Kolaborasi riset dan magang internasional juga terus dikembangkan, termasuk melalui kemitraan dengan kampus global,” pungkasnya.
Tim Redaksi (Adv 47/Fr)
