Portalborneo.id, Kutai Kartanegara – Tantangan demokrasi lokal yang makin kompleks, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim), Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, mengajak warga Loa Kulu, khususnya generasi muda, untuk aktif mengawal jalannya pemerintahan di tingkat daerah. Ajakan itu disampaikan dalam forum Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) yang digelar pada Sabtu (22/3/2024) lalu.
Kegiatan yang dihadiri puluhan anak muda ini mengusung tema “Desentralisasi dan Otonomisasi di Era Reformasi.”
Menurut Afif sapaan karibnya, desentralisasi bukan hanya konsep akademis, melainkan realitas yang harus dipahami dan dijaga oleh seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda.
“Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? Otonomi daerah itu ruang yang harus kita isi bersama,” kata Afif kepada peserta yang hadir.
Politisi muda dari Partai Gerindra ini menegaskan bahwa sistem otonomi daerah lahir dari semangat reformasi, yang ingin memutus dominasi Jakarta dalam mengatur seluruh kebijakan nasional.
Bahkan dirinya mengingatkan bahwa setelah 1998, daerah diberi kewenangan lebih besar bukan hanya untuk mengatur, tapi juga bertanggung jawab menyelesaikan persoalan lokal.
“Dulu semuanya serba pusat. Sekarang, daerah punya hak lebih besar. Tapi kalau tidak diawasi, bisa disalahgunakan,” ujarnya.
Selain itu pihaknya menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam merancang dan mengawasi kebijakan publik. Ia menyebut pendekatan partisipatif adalah cara terbaik untuk membangun kepercayaan, di tengah menurunnya citra politik di mata publik.
“Demokrasi bukan cuma soal pemilu. Ini tentang bagaimana rakyat punya suara dan ikut menentukan arah pembangunan,” jelasnya.
Tak hanya menyampaikan materi, Afif membuka ruang dialog dengan peserta. Ia mendengarkan berbagai keluhan, mulai dari minimnya akses pendidikan politik hingga kurangnya pelibatan anak muda dalam musrenbang tingkat kecamatan.
“Terima kasih yang telah hadir dan antusias. Mari kita kawal pembangunan kota ini sampai benar-benar dirasakan semua lapisan,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Afif ke berbagai kecamatan. Ia mengaku ingin mendekatkan politik ke tengah masyarakat agar tak lagi dianggap sebagai urusan segelintir elite.
“Saya percaya, anak muda hari ini bisa jadi penggerak perubahan. Demokrasi tak akan berarti tanpa kalian yang ikut terlibat,” katanya menutup sesi diskusi.
Tim Redaksi Portalborneo.id