Portalborneo.or.id, Kutai Kartanegara – Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) hadir dalam Upacara Peringatan HUT TNI ke – 78 di Lapangan Upacara Kantor Bupati Kukar, Kamis (5/10/2023).
Peringatan HUT TNI tahun ini mengusung tema “TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju”.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pembuka upacara yang diiringi oleh Korsik Satpol PP Kukar, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, dan kemudian penganugerahan tanda kehormatan.
Sementara itu, Dandim 0906/Kukar Letkol Inf Jeffry Satria bertindak sebagai Inspektur Upacara, sekaligus membacakan amanat Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Dalam amanat tersebut, Panglima TNI berpasan kepada prajurit untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan YME, memegang teguh amanat Sapta Marga-Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
Selain itu, melaksanakan komitmen netralitas TNI, jalin komunikasi dan sinergitas demi tercapainya stabilitas keamanan, serta menjaga nama baik TNI dimanapun berada.
“Ini adalah amanat Panglima TNI, oleh karena itu kita harus menjaga tingkah laku kita untuk mejaga kepercayaan rakyat,” tegas Dandim 0906/Kukar, Letkol Inf Jeffry Satria.
Pihaknya berkomitmen untuk menjaga pelaksnaan Pemilu agar aman dan lancar sehingga situasi damai dan sejuk.
“Kita akan bersinergi dengan stakeholder yang ada baik Kepolisian, Pemda, KPU, supaya dapat mewujudkan stabilitas kemanan di Kukar,” ujarnya.
Selain itu, sebagai daerah penopang Ibu Kota Nusantara (IKN), Jeffry menilai Kukar harus siap dalam berbagai macam aspek.
“Bersama Pemkab Kukar kita siapkan dalam rangka mensuplai kebutuhan IKN. Kita sebagai lumbung pangan Kaltim juga harus siap mensuplai IKN,” ucap Jeffry.
Sementara itu, Sekda Kukar Sunggono mengatakan Pemkab bersama masyarakat Kukar mengucapakan selamat ulang tahun, dan berharap TNI bisa merakyat mengawal Indonesia semakin maju.
“Semakin dicintai rakyat, sehingga kemanunggalan TNI dan rakyat menjamin keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” ucap Sunggono singkat.
Dalam sejarahnya, TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Selanjutnya pada 5 Oktober 1945, bertransformasi menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dalam perkembangannya, upaya pemerinta untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus dilakukan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)
