Portalborneo.or.id, Samarinda – Desa Giri Agung tidak membutuhkan waktu lama untuk mengikuti jejak transformasi menjadi Desa Mandiri. Dengan mendapatkan Nomor Izin Berusaha (NIB) dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Giri Agung Prima telah berhasil menetapkan sistem pengadaan barang dan jasa yang efisien.
Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi, menyebut perkembangan ini sebagai hasil komitmen untuk memenuhi parameter keaktifan BUMDes dan sistem yang efisien, semua demi kemudahan pembangunan desa.
“Dengan NIB yang dimiliki BUMDes, kita melakukan terobosan dalam penggunaan barang dan jasa dari APBD dan APBN melalui BUMDes. Misalnya, sistem penggajian perangkat desa dan penggunaan anggaran desa dilakukan melalui BUMDes,” jelas Supriyadi melalui telepon pada Kamis (16/11/2023).
Kelebihan ini berasal dari integrasi BUMDes Giri Agung Prima dengan Bank Kaltimtara. Pencapaian ini menjadikan BUMDes Giri Agung sebagai satu-satunya di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menerapkan sistem ini.
“Dengan ini, proses pencairan menjadi lebih mudah, misalnya guru ngaji dapat datang langsung ke BUMDes untuk pencairan gaji. Kami juga mendapat dukungan teknologi seperti alat klik dengan ATM, sehingga tidak perlu lagi pergi jauh ke Tenggarong,” jelasnya.
Supriyadi menyatakan rasa syukur atas perkembangan ini. Dengan kemajuan ini, pembangunan di Desa Giri Agung semakin pesat. Langkah-langkah ini telah diterapkan selama tiga tahun terakhir, dimulai pada 2019 ketika desa ini masih dalam kategori Desa Berkembang. Pengembangan BUMDes terus diperkuat, kini didukung oleh sistem yang memudahkan.
“Sistem ini membantu kami dalam memajukan desa, dan kami berharap dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya,” tutur Supriyadi dengan semangat tinggi.
(adv)
