Pemkab Kukar Tunda Pembongkaran Jembatan Besi, Warisan Sejarah Tetap Bertahan

PORTALBORNEO.OR.ID, TENGGARONG – Rencana pembongkaran Jembatan Besi yang sempat menuai sorotan publik akhirnya diputuskan untuk ditunda. Langkah ini diambil Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) setelah mendengarkan berbagai masukan dari warga dan pegiat budaya yang menilai jembatan tersebut memiliki nilai historis tinggi.

Keputusan penundaan itu menjadi kabar melegakan bagi banyak pihak yang menilai Jembatan Besi bukan sekadar infrastruktur, melainkan saksi bisu perkembangan Kota Tenggarong sejak era 1930-an. Sejumlah tokoh masyarakat menegaskan, pembongkaran jembatan dapat menghilangkan salah satu ikon bersejarah yang menjadi kebanggaan daerah.

Berita Lainnya:  Dispora Kaltim Dorong Pembatasan Penggunaan HP di Sekolah Demi Kualitas Pendidikan yang Lebih Baik

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Ahmad Junaidi, menjelaskan bahwa Pemkab Kukar akan melakukan kajian mendalam sebelum mengambil langkah lanjutan. “Kami mempertimbangkan aspek teknis, keamanan, dan nilai sejarahnya. Semua keputusan nantinya akan mengacu pada hasil kajian tersebut,” ujarnya.

Menurut Junaidi, penundaan ini bukan berarti rencana pembongkaran dibatalkan sepenuhnya. Namun, pemerintah ingin memastikan keputusan yang diambil tidak menimbulkan penolakan atau dampak sosial yang merugikan. Kajian akan melibatkan pihak akademisi, ahli konstruksi, dan budayawan.

Warga Tenggarong menyambut baik keputusan ini. Salah seorang tokoh masyarakat, Hasyim, mengatakan bahwa langkah tersebut menunjukkan pemerintah masih peduli pada sejarah daerah. “Jembatan ini bukan sekadar besi dan beton. Ia menyimpan cerita, perjuangan, dan kenangan bagi banyak generasi,” ungkapnya.

Berita Lainnya:  ‘Embracing The Sun’ Langkah Samarinda Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Selain itu, sejumlah komunitas sejarah lokal berencana mengusulkan agar Jembatan Besi masuk dalam daftar cagar budaya. Dengan begitu, keberadaannya akan mendapatkan perlindungan hukum yang lebih kuat. Usulan ini diharapkan bisa menjadi jalan tengah antara pelestarian sejarah dan kebutuhan pembangunan.

Hingga kini, Pemkab Kukar belum menentukan jadwal baru untuk pembahasan kelanjutan proyek tersebut. Semua pihak diimbau tetap bersabar hingga proses kajian selesai, agar keputusan yang diambil benar-benar mengakomodasi kepentingan bersama.

...

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait

.