5 Fakta di Balik Tragedi Nur Hasim, Remaja Badut yang Tenggelam di Sungai Mahakam

PORTALBORNEO.ID, TENGGARONG — Peristiwa tragis menimpa seorang remaja bernama Nur Hasim (21), warga Loa Apari, Tenggarong Seberang, yang ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Mahakam. Hasim, yang saat itu mengenakan kostum badut, dilaporkan tenggelam saat mencoba mengambil topi kostumnya yang terjatuh ke sungai pada Sabtu malam (12/4). Berikut lima fakta menarik di balik kejadian tersebut:

1. Masih Mengenakan Kostum Badut Saat Ditemukan

Ketika ditemukan oleh tim penyelamat pada Minggu dini hari (13/4), Hasim masih mengenakan kostum badut Labubu yang biasa ia pakai untuk bekerja. Kostum tersebut menjadi ciri khas pekerjaannya sebagai penghibur di berbagai acara anak-anak.

Berita Lainnya:  Puan Maharani Minta Seluruh Kader PDI Perjuangan Teguhkan Hati Menangkan Ganjar Pranowo Menjadi Presiden

2. Melompat ke Sungai Demi Topi Kostum

Peristiwa bermula saat Hasim berjalan sendirian di tepi turap kawasan Jalan KH Ahmad Mukhsin, Kelurahan Timbau. Saksi mata menyebutkan, ia terlihat sempoyongan sebelum topi kostumnya terlepas dan jatuh ke sungai. Hasim langsung melompat ke air untuk mengambilnya namun kemudian terseret arus.

3. Diduga Tengah Mengalami Patah Hati

Menurut Lili, pemilik usaha penyewaan kostum tempat Hasim bekerja, korban baru saja mengalami putus cinta. “Katanya pacarnya selingkuh. Belakangan dia jadi lebih pendiam, tapi tetap masuk kerja seperti biasa,” ungkap Lili. Ia tak menyangka Hasim menyimpan tekanan emosional yang begitu dalam.

Berita Lainnya:  Andi Harun Maju Pilwali 2024 Lewat Jalur Parpol

4. Proses Pencarian Memakan Waktu Lima Jam

Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kukar, Polres, serta relawan langsung melakukan pencarian. Dalam waktu lima jam, tubuh Hasim ditemukan sekitar 50 meter dari titik awal tenggelam, di tengah kondisi arus sungai yang deras.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kutai Kartanegara (Kadis Damkar), Fida Hurasani, mengungkapkan bahwa proses pencarian cukup menantang.
“Pencarian di Sungai Mahakam memang sangat sulit. Arus sungai yang deras dan kedalaman mencapai empat meter membuat pencarian cukup lama. Kami menggunakan metode penyisiran permukaan dan penyelaman, serta alat bantu berupa mata kail yang dirangkai pada besi jangkar. Alhamdulillah, akhirnya kami berhasil menemukan korban,” ujar Fida.

Berita Lainnya:  M Samsun Mendorong Pertanian sebagai Sektor Unggulan di Tengah Tantangan Aplikasi Berlebih

5. Ditemukan Dini Hari Setelah Tenggelam Malam Hari

Hasim dilaporkan tenggelam sekitar pukul 22.30 WITA pada Sabtu malam dan ditemukan pada pukul 02.39 WITA, Minggu dini hari. Proses pencarian menggunakan metode penyelaman dan alat bantu berupa mata kail yang dirangkai pada besi jangkar.

Kejadian ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan kerja korban, namun juga menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kondisi mental anak muda serta keselamatan di sekitar kawasan sungai.

[ADZ]

...

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait

.