Cyber Polsek Samarinda Kota Mengamankan 15 Orang

Tim Satgas Cyber Samarinda Kota

PORATALBORNEO.OR.ID, SAMARINDA – Tim Satgas Patroli Cyber Polsek Samarinda Kota kembali mengamankan 15 orang yang diduga merupakan pelaku prostitusi online yang sedang menjamur di Kota Tepian.

Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo menjelaskan pada Sabtu (13/11/2021), Tim Patroli Cyber Anti Prostitusi Online Polsek Samarinda Kota, kembali mengamankan 15 orang yang terdiri dari 8 orang pria dan 7 orang wanita di 2 Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda. Senin (15/11/2021).

“Ya, kami akan terus konsisten untuk menangani kasus ini jadi pada malam minggu kemarin kami kembali beroperasi dan didapati 15 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, mereka diamankan di dua hotel yang berbeda, bahkan mereka mempunyai peran yang berbeda-beda. Ada yang sebagai pelaku prostitusi, mucikari, bahkan sebagai penjaganya ,” ucap AKP Gulo kepada awak media DETAKKaltim.Com saat melakukan pers rilis, Senin (15/11/2021) siang.

Berita Lainnya:  Sabu dalam Jagung Rebus Gagal Masuk Lapas Narkotika Samarinda

Dari hasil penyelidikan mendalam terdapat 2 orang pria yang diduga berperan sebagai mucikari yaitu MW (25) dan seorang laki-laki yang masih berusia 18 tahun. Diketahui keduanya menjajakan wanita di Aplikasi MiChat dengan mematok harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

“Kalau untuk mucikari ini pendapatannya tergantung dari kesepakatan harga dengan pelanggan, jadi Kalau dihargai Rp 300 ribu, mucikari akan mendapatkan Rp 50 ribu, apabila dihargai Rp 400 ribu akan mendapatkan Rp 100 ribu, dan Rp 500 ribu, mucikari akan dapat Rp 150 ribu,” ungkap AKP Gulo.

Berita Lainnya:  Terbukti Kegiatan Jual Beli Miras Ilegal, Cafe The Arion Resmi Disegel Satpol PP dan DPRD Samarinda

Selain 2 pria yang diduga sebagai mucikari, Polisi juga mengamankan 6 orang pria lainnya yang berposisi sebagai penjaga, mirisnya penjaga tersebut tak lain merupakan seorang suami siri hingga pacar sang pelaku prostitusi, para penjaga ini akan tidur dalam sebuah kamar hotel bersama mucikari dan para wanita pelaku prostitusi online.

“Peran penjaga ini hanya bersifat menjaga pacar maupun istrinya. Jadi apabila ada tamu yang datang mereka akan keluar, mereka tidak mendapatkan fee dari hasil prostitusi. Biasanya mereka hanya dibayari makan dan tempat tidur,” ujar AKP Gulo.

Petugas dilapangan juga berhasil mengamankan barang bukti berupa, 8 unit telepon genggam berbagai merk, 15 alat kontrasepsi, 45 butir kartu perdana, 10 lembar uang pecahan Rp 50 ribu, 5 lembar uang pecahan Rp 100 ribu, dan sebuah tas berwarna merah.

Berita Lainnya:  Edan, Pemuda Asal Loa Kulu ini Cabuli Anak Laki-Laki Bawah Umur

Para pelaku bisnis prostitusi online ini tidak pernah bertahan lama di dalam satu Kota. Mereka akan berpindah-pindah tempat sesuai informasi dimana kota yang sedang ramai menggunakan jasa wanita malam.

“Iya dari informasi yang didapat terdapat 3 kota seperti Balikpapan, Samarinda, dan Berau,” jelas AKP Gulo.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan, kedua mucikari dijerat Undang-Undang nomor 21 tahun 2007 tentang tindakan pidana perdagangan orang (TPPO) tentang tindak pidana perdagangan orang dengan maksimal hukuman 15 tahun penjara sedangkan para korban dan pasangannya selanjutnya diserahkan ke pihak Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan.

Loading

...

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait

.