PORTALBORNEO.ID, KUTAI KARTANEGARA – Suasana haru menyelimuti tepian Sungai Mahakam saat tim SAR Balikpapan resmi menutup operasi pencarian terhadap Ishaq Susilo (50), korban kecelakaan kapal TB Gunung Sari K8 yang ditabrak tongkang Robi 80 di perairan Pulau Yupa, Embalut, Kutai Kartanegara.
Setelah enam hari menyusuri derasnya arus dan menyisir kawasan yang dikenal memiliki banyak ancaman binatang buas, tubuh Ishaq akhirnya ditemukan pada Minggu (13/4), pukul 14.45 WITA, sejauh 2,7 kilometer dari titik kejadian.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dengan berat hati, kami menyatakan operasi SAR resmi ditutup. Duka mendalam kami sampaikan kepada keluarga korban,” ujar Kepala Kantor SAR Balikpapan, Dody Setiawan, dengan suara yang nyaris tercekat.
Pencarian berlangsung dalam tekanan waktu dan kondisi alam yang tak bersahabat. Meski langit tampak cerah, medan pencarian dipenuhi tantangan: arus sungai yang kuat, visibilitas air yang terbatas, dan rasa was-was akan hadirnya hewan liar yang bisa muncul kapan saja.
Namun, di tengah segala keterbatasan, harapan tak pernah padam. Warga sekitar turut membantu pencarian, menyumbangkan waktu dan tenaga, bahkan ikut menyisir tepi sungai dengan perahu kecil mereka.
“Tanpa kebersamaan dan kerja sama dari semua pihak, pencarian ini mungkin akan jauh lebih sulit. Ini bukan sekadar operasi, ini perjuangan kemanusiaan,” tambah Dody.
Kini, seluruh unsur SAR telah kembali ke satuan masing-masing. Sungai Mahakam kembali tenang, namun menyimpan duka yang dalam. Di balik setiap arusnya, ada cerita tentang seorang nakhoda yang tak kembali.