Samarinda – Pekan ini menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam dengan hadirnya malam Nisfu Syaban pada Kamis, 13 Februari 2025, setelah matahari terbenam.
Malam penuh berkah ini menjadi kesempatan bagi kaum Muslim untuk berdoa dan bertobat, karena diyakini sebagai salah satu waktu mustajab yang tidak tertolak doanya.
Menurut kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Nisfu Syaban jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025. Artinya, momen yang penuh keutamaan ini berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat keesokan harinya.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menyebut bahwa malam Nisfu Syaban termasuk dalam lima malam istimewa di mana doa tidak akan tertolak.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa memohon ampunan, keselamatan, kelancaran rezeki, serta kebaikan dunia dan akhirat.
Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh pada 1 Maret 2025
Tak hanya Nisfu Syaban, pekan ini juga membawa kabar gembira bagi umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Keputusan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Menurut Sekretaris PP Muhammadiyah M Sayuti, pada Jumat, 28 Februari 2025, hilal sudah wujud saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia.
Selain awal Ramadan, Muhammadiyah juga telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada Minggu, 31 Maret 2025. Keputusan ini diambil karena pada Sabtu, 29 Maret 2025, hilal belum terlihat di seluruh wilayah Indonesia, sehingga bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal).
Dengan penetapan ini, umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, dapat mulai mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 1446 H bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Tim Redaksi.