Portalborneo.id, Samarinda, 11 April 2025 – Wali Kota Samarinda Andi Harun mengambil langkah cepat menanggapi keluhan warganya yang mengalami kerusakan sepeda motor usai mengisi BBM di sejumlah SPBU di Kota Tepian. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kini memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp300 ribu bagi warga terdampak.
Keputusan ini diambil usai rapat koordinasi yang digelar di Balai Kota Samarinda pada Kamis (10/4/2025) sore. Dalam rapat tersebut, dibahas rencana konkret untuk memberikan solusi cepat atas keresahan masyarakat.
“Pemkot Samarinda telah menunjukkan satu langkah yang mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat terdampak kendaraannya akibat kerusakan yang diduga bersumber dari BBM yang diduga bercampur,” ujar Wali Kota Andi Harun dalam keterangannya kepada media.
Bantuan Bisa Diambil di Kecamatan
Bantuan ini bisa diambil langsung oleh warga di kantor kecamatan sesuai domisili, sehingga lebih mudah diakses dan tidak menimbulkan antrean panjang di satu titik. Warga hanya perlu memenuhi beberapa persyaratan administratif.
Syarat Pengambilan Bantuan Rp300 Ribu:
-
Fotokopi KTP (harus beralamat di Samarinda)
-
Bukti kepemilikan sepeda motor
-
Bukti kerusakan kendaraan (misalnya, surat bengkel atau dokumentasi kerusakan)
-
Mengisi formulir pengajuan yang disediakan di kantor kecamatan
Langkah Nyata, Bukan Sekadar Pernyataan
Andi Harun menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap warganya, bukan sekadar retorika tanpa solusi.
“Kami sepakat akan memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp300 ribu kepada semua pemilik kendaraan sepeda motor yang berdomisili atau ber-KTP Samarinda. Ini memang bantuan yang sederhana, tapi kami yakin ini lebih solutif ketimbang hanya memberi pernyataan tanpa tindakan,” tegasnya.
Wali Kota juga memastikan bahwa bantuan ini tidak bersifat terbatas pada jumlah tertentu. Setiap warga yang memenuhi kriteria akan dilayani, dan Pemkot akan terus memantau proses penyalurannya.
Koordinasi Lanjut dengan Pertamina
Selain pemberian bantuan, Andi Harun menyampaikan bahwa pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Pertamina dan pengelola SPBU untuk menyelidiki sumber permasalahan BBM yang diduga tercampur atau tidak sesuai standar. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
[AZS]